Minggu, 31 Januari 2016

Tembok Pembatas


Flash back di kehidupan kita di masa sma kadang kita melihat teman wanita satu kelas kita, atau tetangga wanita kita satu kompleks perumahan, yang cantik kaya. Dan banyak teman-teman pria yang saling show of dengan saling unjuk pembicaraan, bakat, kekayaan pada mereka.

Dan kita sebagai cowok biasa aja yang natural harusnya bersikap apa? Apakah kita harus jadi sosok palsu, maksain diri mengenakan baju mahal cuma buat ikutan menarik perhatian mereka?
Dari pengalaman yang udah udah kebanyakan wanita seperti itu seperti memasang tembok pembatas kepada kita, jaga jarak pada kita yang cowok biasa saja.



Dari situasi ini harusnya kita berfikir respon apa yang menguntungkan bagi diri kita sendiri nggak merugikan kita sendiri, dan tidak bikin malu.

Jawaban nya adalah Cuek. Jangan biarkan cewek super cantik, super kaya tersebut merusak kebahagian kita. Toh tanpa dia kita bisa bahagia dengan hal yang lain. Be a creative man...

Biarkan Tembok Pembatas itu tetap ada. Tidak perlu membuktikan apa-apa. Biarkan dia menerka nerka sendiri siapa kita. Kita masih bisa bahagia dengan hidup kita dengan menikmati apa yang ada (dalam tanda kutip) bersyukur.

Jika kita memang tidak bisa masuk ke bidang atau komunitas yang cuma bisa di masukin anak orang kaya saja. Tenang, kita masih punya bidang yang laen.

Kita cuekin aja. Yakin pasti ada kok cewek yang tertarik pada kita, walau pun bukan dia. Sukur-sukur kalau dia ternyata suka. Tapi kalau dia nggak merhatiin kita sama sekali juga nggak masalah.
Kalau kita emang ada rasa suka sama dia. Cukup nikmatin dari kejauhan saja.

Biarkan tembok pembatas itu tetap ada. Karena itu bermanfaat untuk menyaring mana wanita yang bener-bener tulus buat kita.

Dan jika kita sudah terhipnotis akan kecantikannya dan memiliki hasrat buat memilikinya. Cukup berusaha sekedarnya saja, semampunya saja. Jangan sampai norak yang pada akhirnya malah bikin malu diri sendiri.
Intinya tanpa dia kita udah sempurna kok. Jangan sampai keinginan untuk mendapatkan dia membikin kita kehilangan kebahagiaan kita.

Kita masih punya kuasa memilih sesuatu hal yang menguntungkan bagi kita. Kalau di mata dia kita cumah cowok level rendah. Kita masih bisa bersenang senang sama wanita laen yang menghargai kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar