Karena di dunia ini nggak semua bisa kita
lihat, nggak semua hal bisa kita alami sendiri, dan nggak semua hal bisa
di tangkap panca indra kita, nggak semua bisa di jangkau oleh otak kita
yang terbatas, maka di perlukan kepercayaan.
Saat kita di kota
malang kita tidak bisa melihat kota surabaya. Kita tau dari teman kalau
berjalan ke utara kita akan sampai kota surabaya. Karena kita yakin kita
percaya ucapan teman kita tersebut maka kita akan terus bergerak ke
arah utara dan akhirnya sampai tujuan ke kota surabaya.
Bukan
dalam hal beragama saja, dalam hal bisnis dan kehidupan sehari hari di
perlukan juga kepercayaan. Di perlukan juga keyakinan.
Yakin bisa sukses. Karena kalau kita sudah tidak yakin, kalau kita sudah tidak percaya maka kita akan berhenti bergerak.
Bagaimana kalau yang kita yakini adalah salah.
Yang
kita yakini adalah benar karena nggak ada kebenaran yang absolut
kebenaran itu relatif. Berdasarkan definisi dan setiap kebenaran yang
kita yakini akan muncul bukti sesuai apa yang kita yakini.
Misal
si A berkeyakinan kalau untuk sukses kita harus berkerja keras maka
dalam kesehariannya akan muncul banyak bukti contoh contoh orang yang
sukses dengan bekerja keras, dan orang yang nggak sukses karena malas.
Dan
si B berkeyakinan untuk sukses nggak perlu kerja keras. Maka dalam
keseharian akan muncul bukti orang yang malas tapi sukses.
Mana yang benar? Mereka punya kebenaran masing-masing.
Kenapa
si A nggak pernah menemui sosok pemalas dan sukses. Karena type seperti
itu mungkin dia temui tapi tidak dia perhatikan, atau kalau pun
terlihat oleh si A dia bilang pasti kebetulan. Karena otak si A fokus
apa yang dia yakini maka yang terlihat cuma orang pekerja keras yang
sukses. Kalau pun seumur hidup si A sama sekali tidak menemukan orang
pekerja keras yang sukses maka ia akan terus meyakini hal itu sampai
mati. Begitulah sifat keyakinan.
Kenapa si B nggak pernah
menemui sosok pekerjan keras yang sukses. Karena type seperti itu
mungkin dia temui tapi tidak dia perhatikan, atau kalau pun terlihat
oleh si B dia bilang pasti kebetulan. Karena otak si B juga fokus apa
yang dia yakini maka yang terlihat cuma orang pemalas yang sukses. Kalau
pun seumur hidup si B sama sekali tidak menemukan orang pemalas yang
sukses maka ia akan terus meyakini hal itu sampai mati. Begitulah sifat
keyakinan.
Jadi misalkan kita terlanjur meyakini hal yang salah
kita tidak rugi karena dengan memiliki keyakinan kita bebas, tidak was
was, tidak cemas, tidak ragu, tidak takut, tidak khawatir.
Karena
itu kita harus meyakini mimpi kita, meyakini tujuan kita, agar kita
terus bergerak. Karena hanya keyakinan lah yang membuat kita terus
bergerak, terus Action. Dan akibat dari action adalah sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar