Minggu, 31 Januari 2016

Kepercayaan Keyakinan

Karena di dunia ini nggak semua bisa kita lihat, nggak semua hal bisa kita alami sendiri, dan nggak semua hal bisa di tangkap panca indra kita, nggak semua bisa di jangkau oleh otak kita yang terbatas, maka di perlukan kepercayaan.

Saat kita di kota malang kita tidak bisa melihat kota surabaya. Kita tau dari teman kalau berjalan ke utara kita akan sampai kota surabaya. Karena kita yakin kita percaya ucapan teman kita tersebut maka kita akan terus bergerak ke arah utara dan akhirnya sampai tujuan ke kota surabaya.



Bukan dalam hal beragama saja, dalam hal bisnis dan kehidupan sehari hari di perlukan juga kepercayaan. Di perlukan juga keyakinan.

Yakin bisa sukses. Karena kalau kita sudah tidak yakin, kalau kita sudah tidak percaya maka kita akan berhenti bergerak.

Bagaimana kalau yang kita yakini adalah salah.

Yang kita yakini adalah benar karena nggak ada kebenaran yang absolut kebenaran itu relatif. Berdasarkan definisi dan setiap kebenaran yang kita yakini akan muncul bukti sesuai apa yang kita yakini.

Misal si A berkeyakinan kalau untuk sukses kita harus berkerja keras maka dalam kesehariannya akan muncul banyak bukti contoh contoh orang yang sukses dengan bekerja keras, dan orang yang nggak sukses karena malas.

Dan si B berkeyakinan untuk sukses nggak perlu kerja keras. Maka dalam keseharian akan muncul bukti orang yang malas tapi sukses.

Mana yang benar? Mereka punya kebenaran masing-masing.

Kenapa si A nggak pernah menemui sosok pemalas dan sukses. Karena type seperti itu mungkin dia temui tapi tidak dia perhatikan, atau kalau pun terlihat oleh si A dia bilang pasti kebetulan. Karena otak si A fokus apa yang dia yakini maka yang terlihat cuma orang pekerja keras yang sukses. Kalau pun seumur hidup si A sama sekali tidak menemukan orang pekerja keras yang sukses maka ia akan terus meyakini hal itu sampai mati. Begitulah sifat keyakinan.


Kenapa si B nggak pernah menemui sosok pekerjan keras yang sukses. Karena type seperti itu mungkin dia temui tapi tidak dia perhatikan, atau kalau pun terlihat oleh si B dia bilang pasti kebetulan. Karena otak si B juga fokus apa yang dia yakini maka yang terlihat cuma orang pemalas yang sukses. Kalau pun seumur hidup si B sama sekali tidak menemukan orang pemalas yang sukses maka ia akan terus meyakini hal itu sampai mati. Begitulah sifat keyakinan.

Jadi misalkan kita terlanjur meyakini hal yang salah kita tidak rugi karena dengan memiliki keyakinan kita bebas, tidak was was, tidak cemas, tidak ragu, tidak takut, tidak khawatir.


Karena itu kita harus meyakini mimpi kita, meyakini tujuan kita, agar kita terus bergerak. Karena hanya keyakinan lah yang membuat kita terus bergerak, terus Action. Dan akibat dari action adalah sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar